bajalinks.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) menegaskan bahwa arah baru pembangunan pangan nasional kini berfokus pada kemandirian dan kedaulatan pangan melalui pemanfaatan potensi lokal. Transformasi ini bertujuan untuk memastikan akses pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman (B2SA) untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas, Andriko Noto Susanto, menjelaskan bahwa Bapanas sedang melakukan konsolidasi melalui pengembangan Desa B2SA. Inisiatif ini melibatkan edukasi, pemberdayaan warga, serta pemanfaatan potensi pangan di masing-masing wilayah. Implementasi dari Desa B2SA ini didukung oleh Dana Alokasi Khusus yang ditujukan untuk Kawasan Produksi Pangan Nasional (KPPN).
Sebanyak 809 penerima manfaat yang terdiri dari Tim Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) serta Kelompok Wanita Tani (KWT) telah dipilih untuk memperkuat pengembangan pangan lokal. Program ini selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, yang menekankan pada swasembada dan diversifikasi konsumsi sebagai prioritas nasional.
Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan Bapanas, Rinna Syawal, menegaskan bahwa Perpres 81 Tahun 2024 mengarahkan percepatan penganekaragaman pangan berbasis sumber daya lokal, yang merupakan bagian dari reformasi pangan yang komprehensif. Dengan langkah ini, pemerintah berharap mampu mengoptimalkan potensi pangan lokal untuk menghadapi tantangan ketahanan pangan di masa depan.