bajalinks.com – Bisnis dan kekayaan Ustadz Khalid Basalamah kembali menjadi perhatian publik setelah terjadinya pengembalian uang terkait kasus kuota haji. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setyo Budiyanto mengonfirmasi adanya pengembalian dana yang dilakukan oleh Ustadz Khalid, meski rincian mengenai jumlah yang dikembalikan belum dipastikan.
Ustadz Khalid dikenal luas sebagai satu di antara pendakwah digital terkemuka di Indonesia, setelah memulai karirnya di Universitas Muslim Indonesia (UMI) pada tahun 1999. Popularitasnya berkembang pesat berkat pemanfaatan platform seperti YouTube dan media sosial. Ia mengelola beberapa usaha, termasuk biro perjalanan Umrah dan haji bernama Uhud Tour yang beroperasi di bawah PT Zahra Oto Nusantara. Selain itu, ia juga memiliki restoran Ajwad Resto yang menyajikan kuliner Timur Tengah, yang berlokasi di Condet, Jakarta Timur.
Usahanya tidak hanya terbatas pada bisnis, tetapi juga mencakup berbagai kegiatan sosial melalui Yayasan Ats-Tsabat. Yayasan ini aktif dalam menyalurkan beasiswa, membangun infrastruktur sumber air, serta program umrah gratis bagi para dai di daerah terpencil. Meskipun valuasi total asetnya belum dipublikasikan, bisnisnya menunjukkan pertumbuhan signifikan pascapandemi dengan peningkatan permintaan umrah yang tinggi.
Ustadz Khalid juga pernah menjalani pemeriksaan oleh KPK setelah mendalami kasus kuota haji yang ia terlibat. Ia menjelaskan bahwa dirinya awalnya terdaftar sebagai jemaah haji furoda, sebelum akhirnya terpengaruh oleh tawaran agen travel, PT Muhibbah Mulia Wisata, yang menawarkan visa haji khusus. Khalid menambahkan bahwa sekitar 122 jemaah lainnya juga terdaftar melalui agen tersebut.