bajalinks.com – Ketimpangan kekayaan di Indonesia menjadi isu serius yang memerlukan perhatian mendalam. Menurut Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, biasa disapa Cak Imin, satu persen orang terkaya di Indonesia menguasai hampir 50 persen dari total kekayaan nasional selama seminar yang diselenggarakan oleh INDEF pada 24 November 2025.
Cak Imin menekankan bahwa ketimpangan distribusi kekayaan ini merupakan salah satu faktor yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi tidak memberikan dampak yang merata bagi masyarakat. Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat stabil di angka lima persen, banyak keluarga yang tidak merasakan manfaatnya. “Pertumbuhan makro tidak selalu berbanding lurus dengan kekuatan ekonomi rumah tangga,” ujar Cak Imin.
Ia menegaskan bahwa meskipun indikator ekonomi makro tumbuh, kondisi ekonomi mikro, yang mencakup kebutuhan dan kesejahteraan rumah tangga, tetap stagnan. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan yang diperparah oleh penguasaan kekayaan oleh segelintir orang. Cak Imin mengungkapkan, “Kita melihat pertumbuhan dan pemerataan berjalan di jalur yang berbeda.”
Pemerintah diharapkan untuk lebih fokus pada distribusi kesejahteraan agar masyarakat luas dapat merasakan hasil pertumbuhan ekonomi yang seimbang. Dengan upaya ini, diharapkan potensi dan kekayaan nasional dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, bukan hanya segelintir orang.
Isu ini tidak hanya mencerminkan tantangan ekonomi, tetapi juga menggugah kesadaran akan pentingnya kebijakan yang lebih inklusif dan adil bagi pembangunan ke depan.