bajalinks.com – Pendanaan vaksin menjadi fokus utama Pan American Health Organization (PAHO), organisasi internasional yang berperan dalam kesehatan kawasan Amerika. Dalam agenda ini, PT Bio Farma (Persero) mengungkapkan bahwa salah satu cara untuk mendukung cepatnya distribusi vaksin adalah melalui insentif bagi produsen regional untuk melakukan perjanjian pengadaan.
Direktur Manajemen dan Pelayanan Kefarmasian Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Agusdini Banun Saptaningsih menyatakan bahwa Indonesia menerapkan metode serupa. Dia menjelaskan bahwa pengadaan vaksin dilakukan secara terpusat melalui kerja sama dengan UNICEF untuk memastikan stabilitas pasokan dan harga yang kompetitif. Ini adalah bagian dari upaya kementerian untuk meningkatkan efisiensi dalam pengadaan.
Lebih lanjut, melalui kontrak multi-pemasok dan mekanisme e-katalog, Kemenkes memungkinkan keikutsertaan produsen lokal seperti Bio Farma. Selain itu, Kemenkes berkomitmen untuk memperkuat sistem kesehatan nasional dengan mendorong produksi lokal dan ketahanan rantai pasok.
Agusdini juga menyampaikan bahwa pengadaan vaksin seperti Inactivated Poliovirus Vaccine (IPV) difasilitasi melalui hibah dengan prioritas pada produk lokal yang memenuhi standar Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Strategi inovatif dalam pembiayaan vaksin, termasuk kemitraan dengan Bank Dunia yang telah menyetujui pinjaman sebesar USD300 juta untuk penanggulangan tuberkulosis, juga diperkenalkan.
Indonesia kini dapat mengakses vaksin PCV dengan harga sekitar USD2,80 per dosis, jauh lebih murah dibandingkan harga normalnya USD21,20. Agusdini menambahkan bahwa terdapat tiga industri di dalam negeri yang sudah mampu memproduksi vaksin ini, mencerminkan kemajuan dalam kemandirian kesehatan.