bajalinks.com – Kasus keracunan makanan yang terjadi di program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jakarta telah mencapai ribuan, memicu Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, untuk meminta adanya perbaikan dalam pola masak oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Dalam sebuah wawancara terkait insiden ini, Dadan menjelaskan bahwa penyebab awal dari keracunan tersebut adalah proses memasak yang dilakukan terlalu awal, sehingga makanan disimpan dalam waktu yang terlalu lama sebelum didistribusikan kepada masyarakat.
Dadan menegaskan pentingnya menjaga kualitas dan keamanan makanan agar tidak terjadi insiden serupa di masa mendatang. Ia juga menyampaikan, “Kami sudah koordinasi dengan seluruh SPPG yang baru beroperasi satu bulan terakhir, dan kami minta agar mereka mulai memasak di atas pukul 01.30 siang, agar jarak antara proses memasak dan pengiriman tidak lebih dari empat jam.”
Hal ini menunjukkan bahwa ritme memasak dan distribusi merupakan langkah krusial dalam memastikan makanan yang dihasilkan tetap aman dan layak konsumsi. Dengan pola kerja yang baik, Dadan percaya bahwa SPPG yang sudah lebih lama beroperasi telah memiliki sistem yang efektif untuk menjamin kualitas makanan yang diberikan kepada masyarakat.
Kasus ini menjadi perhatian serius bagi pihak terkait, mengingat dampak kesehatan yang ditimbulkan. Pihak BGN berkomitmen untuk bekerja sama dengan semua SPPG agar insiden serupa tidak terulang dan sistem distribusi pengiriman makanan bergizi bisa ditingkatkan untuk memenuhi standar keamanan yang lebih baik di seluruh Indonesia.