bajalinks.com – PT Freeport Indonesia (PTFI) mengumumkan penemuan baru berupa potensi sumber daya mineral sebesar 3 miliar ton bijih di wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) Papua. Direktur Utama Freeport, Tony Wenas, menjelaskan bahwa temuan ini dapat memperpanjang masa operasi tambang setidaknya sampai tahun 2041, yaitu hingga kontrak saat ini berakhir.
Saat ini, Freeport memiliki cadangan sekitar 1,3 miliar ton bijih yang direncanakan akan ditambang hingga 2041. Penemuan sumber daya baru ini membuka peluang tambahan bagi perusahaan, meskipun hanya sebagian dari jumlah tersebut yang dapat dicatat sebagai cadangan resmi. Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Tony menyampaikan bahwa proses konversi dari sumber daya menjadi cadangan seringkali mengakibatkan penurunan sekitar 30 hingga 40 persen.
“Dengan demikian, dari 3 miliar ton tersebut, kemungkinan akan tersedia sekitar 2 miliar ton cadangan setelah proses konversi,” ujar Tony. Penemuan ini diharapkan dapat memberi dampak positif terhadap keberlanjutan operasional Freeport di Papua dan meningkatkan kontribusi perusahaan terhadap perekonomian nasional.
Perusahaan ini terus melakukan eksplorasi dan pengembangan teknologi guna memaksimalkan pemanfaatan sumber daya alam. Dengan latar belakang yang mendalam di sektor pertambangan, Freeport menunjukkan komitmennya untuk menjalankan eksplorasi selaras dengan praktek pertambangan yang bertanggung jawab, sehingga dapat menguntungkan semua pihak yang terlibat. Ke depan, Freeport berencana mengeksplorasi lebih lanjut potensi yang ada demi menjaga kesinambungan dan keberlanjutan operasi tambang di wilayah tersebut.